Tentang Orang-Orang Yang Datang Dan Pergi

Pada suatu malam cerah, langit-langit di selatan Yogyakarta memperlihatkan banyak sekali bintang-bintang bertebaran. Bulan malam itu juga bersinar cukup terang, menyinari malam kami berdua berbincang tentang kehidupan. Perbincangan malam itu membahas banyak sekali tentang masa lalu, dosa dan penyesalan yang terbungkus rapi dalam sebuah analogi-analogi kehidupan. Entah setan apa yang merasukiku malam itu, tiba-tiba saja aku menceritakan beberapa hal kepada perempuan tersebut.


dia seorang wanita yang tentu saja baik, toleran dan begitu menyenangkan ketika diajak berbincang. Entah apapun topiknya, segala sesuatu hal yang kami bicarakan menjadi begitu menarik dan asik. doi seseorang yang selalu berhasil membawa perbincangan kami ke arah yang lebih komunikatif dan tak jarang muncul berbagai macam "pencerahan" yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku. Bahkan pernah suatu ketika kami membicarakan berbagai macam perihal kehidupan dari matahari terbenam hingga terbit kembali dan waktu terasa begitu singkat.


Perbincangan malam itu terasa seperti pengakuan dosa bagiku. Begitu banyak hal-hal yang ku ceritakan kepadanya dan 90% dari pembicaraan tersebut adalah mengenai penyesalanku di masa lampau sebagai seorang manusia yang sudah mengudara di dunia ini selama 25 tahun. Meski aku menyampaikan dengan sangat tersirat, aku berani bertaruh bahwa Cwe sepertinya memahami betul hal-hal tersebut secara tersurat. Ketika pengakuan dosa tersebut selesai, malam itu terasa begitu asing karena seakan-akan waktu berhenti sejenak untuk beberapa saat.



Post a Comment